Jumat, 09 Januari 2009

Menerapkan 7 Habits Menuju Sukses Belajar


Ingin sukses dalam belajar? Ingin mendapatkan suatu cara efektif untuk belajar dengan menyenangkan? Berikut ini adalah 7 (tujuh) langkah yang dapat kamu lakukan dan kembangkan sendiri yang diadaptasi dari buku Seven Habits of Highly Effective People karangan Steven Covey.
1. Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.
Tanggung jawab merupakan tolok ukur sederhana di mana kamu sudah mulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar.
2. Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu. Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.
3. Kerjakan dulu mana yang penting.
Kerjakanlah dulu prioritas-prioritas yang telah kamu tentukan sendiri. Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatianmu dari tujuanmu.
4. Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (bukan situasi "win-win" lagi).
"Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan "competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan/ide baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan begini, kamu akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas.
5. Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.
Ketika kamu ingin membicarakan suatu masalah akademis dengan guru/dosenmu, misalnya mempertanyakan nilai matematika atau meminta dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas, tempatkan dirimu sebagai guru/dosen tersebut. Nah, sekarang coba tanyakan pada dirimu, kira-kira argumen apa yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam posisi guru/dosen tersebut.
6. Cari solusi yang lebih baik.
Bila kamu tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru/dosen pengajar, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademismu. Mereka akan membantumu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
7. Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.
Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.
Ok? Selamat Menerapkan!

Langkah-langkah Belajar Efektif


Teman, inilah beberapa pedoman serta langkah-langkah belajar efektif, antara lain :

Dengan mengetahui "bagaimana kamu menghabiskan waktu", sehingga dapat membantu untuk:

Membuat daftar "Kerjaan". Tulislah hal-hal yang harus kamu kerjakan, kemudian putuskan apa yang dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti, apa yang dikerjakan orang lain, dan apa yang bisa ditunda dulu pengerjaannya.

Membuat jadwal harian/mingguan. Catat janji temu, kelas dan pertemuan pada buku/tabel kronologis. Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan selalu pergi tidur dengan mengetahui kamu sudah siap untuk menyambut besok.

Merencanakan jadwal yang lebih panjang. Gunakan jadwal bulanan sehingga kamu selalu bisa merencanakan kegiatanmu lebih dulu. Jadwal ini juga bisa mengingatkanmu untuk membuat waktu luangmu dengan lebih nyaman.

Rencana Jadwal Belajar Efektif:
Beri waktu yang cukup untuk tidur, makan dan kegiatan hiburan.
Prioritaskan tugas-tugas.
Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas.
Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas. Ingatlah bahwa kemungkinan terbesar untuk lupa terjadi dalam waktu 24 jam tanpa review.
Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar.
Pilih tempat yang nyaman (tidak mengganggu konsentrasi) untuk belajar.
Rencanakan juga "deadline".
Jadwalkan waktu belajarmu sebanyak mungkin pada pagi/siang/sore hari.
Jadwalkan review bahan pelajaran mingguan.
Hati-hati, jangan sampai diperbudak oleh jadwalmu sendiri!

Nah, ke-8 straregi berikut ini dapat mendorong cara berpikir anda lebih produktif daripada reproduktif untuk memecahkan masalah-masalah. "Strategi-strategi ini pada umumnya ditemui pada gaya berpikir bagi orang-orang yang jenius dan kreatif di ilmu pengetahuan, kesenian, dan industri-industri sepajang sejarah."

1. Lihatlah persoalan anda
Yakni dengan berbagai cara yang berbeda dan cari perspektif baru yang belum pernah dipakai oleh orang lain (atau belum diterbitkan!)

Leonardo da Vinci percaya bahwa untuk menambah pengetahuan tentang suatu masalah dimulai dengan mempelajari cara menyusun ulang masalah tersebut dengan berbagai cara yang berbeda. Ia merasa bahwa pertama kali melihat masalah itu terlalu prubasangka. Seringkali, masalah itu dapat disusun ulang dan menjadi suatu masalah yang baru.

2. Bayangkan!

Ketika Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu menemukan bahwa perlu untuk merumuskan persoalannya dalam berbagai cara yang berbeda-beda yang masuk akal, termasuk menggunakan diagram-diagram. Ia membayangkan solusi-solusinya dan yakin bahwa kata-kata dan angka-angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya.

3. Hasilkan! Karakteristik anak jenius yang membedakan adalah produktivitas.

Thomas Edison memegang 1.093 paten. Dia memberikan jaminan produktivitas dengan memberikan ide-ide pada diri sendiri dan asistennya. Dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang sejarah, Dekan Keith Simonton, dari University of California di Davis, menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan yang dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi banyak yang buruk. Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk meraih hasil yang hebat.

4. Buat kombinasi-kombinasi baru. Kombinasikan, and kombinasikan ulang, ide-ide, bayangan-bayangan, and pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli akan keanehan atau ketidakwajaran.

Keturunan hukum-hukum yang menjadi dasar ilmu genetika modern berasal dari pendeta Austria, Grego Mendel, yang mengkombinasikan matematika dan biologi untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru.

5. Bentuklah hubungan-hubungan; buatlah hubungan antara peroalan-persoalan yang berbeda

Da Vinci menemukan hubungan antara suara bel dan sebuah batu yang jatuh ke dalam air. Hal ini memungkinkan Da Vinci untuk membuat hubungan bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang. Samuel Morse menciptakan stasiun-stasiun penghubung untuk tanda-tanda telegraf ketika memperhatikan stasiun-stasiun penghubung untuk kuda-kuda.

6. Berpikir secara berlawanan.

Ahli ilmu fisika Niels Bohr percaya bahwa jika andamemegang pertentangan secara bersamaan, kemudian anda menyingkirkan pikiran anda dan akal anda bergerak menuju tingkatan yang baru. Kemampuannya untuk membayangkan secara bersamaan mengenai suatu partikel dan suatu gelombang mengarah pada konsepsinya tentang prinsip saling melengkapi. Dengan menyingkirkan pikiran (logis) dapat memungkinkan akal anda untuk menciptakan sesuatu yang baru.

7. Berpikir secara metafor.

Aristotle menganggap metafora sebagai tanda yang jenius, dan percaya bahwa individual yang memiliki kapasitas untuk menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan menghubungkannya adalah individual yang punya bakat kusus.

8. Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan.

Bilamana kita mencoba sesuatu dan gagal, kita akhirnya mengerjakan sesuatu yang lain. Hal ini adalah prinsip pertama dari kekreatifan. Kegagalan dapat menjadi produktif hanya jika kita tidak terfokus pada satu hal sebagai suatu hasil yang tidak produktif. Sebaliknya, menganalisa proses, komponen-kompnen dan bagaimana anda dapat mengubahnya untuk memperoleh hasil yang lain. Jangan bertanya, ? Mengapa saya gagal?? Melainkan ? Apa yang telah saya lakukan??

Proses Menuju Belajar Efektif


Mempelajari sesuatu itu memerlukan proses yang panjang dan berliku. Kita tidak dapat menguasai suatu ilmu dengan hanya dalam waktu yang singkat namun memerlukan proses yang dinamakan membaca, mendengar, mengamati, memahami, mempraktekkan sehingga mencapai tingkat menciptakan atau mengembangkan.

Dari suatu penelitian didapat bahwa seseorang belajar :
10% dari apa yang dia baca
20% dari apa yang dia dengar
30% dari apa yang dia lihat
50% dari apa yang dia lihat dan dengartbb
70% dari apa yang dia katakan
90% dari apa yang dia lakukan
( Vernon A. Magnesen, dikutip dalam Quantum Teaching)

Jadi dari penelitian tersebut didapat bahwa belajar bukan hanya membaca atau mendengar saja tapi lebih dari itu belajar merupakan satu kesatuan yang terintegrasi sehingga tercipta suatu proses belajar yang maksimal. Seseorang dapat memprogram dirinya dalam konteks belajar tersebut untuk dapat mengerti suatu ilmu baru dengan metode-metode khusus yang dimilikinya. Inilah yang membedakan kualitas belajar seorang yang satu dengan proses belajar orang lain.


Dari suatu buku yang pernah saya baca, ada beberapa metode yang dapat kita terapkan sebagai langkah awal menuju proses belajar yang lebih baik.

1. Memotivasi diri
Motivasi dalam belajar dapat dilihat dari ciri-ciri tingkah laku siswa yang menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi dan ketekunan. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan menampakkan minat dan perhatian besar dengan memusatkan sebanyak mungkin tenaga fisik dan psikisnya. Sedangkan bagi mereka memiliki motivasi rendah, akan tampak keenggan, cepat bosan dan berusaha menghindar dari kegiatan belajar.

2. Tentukan tujuan spesifik dan tetapkan tenggat waktu
Mula-mula tanyakan kepada diri sendiri: Apa sebenarnya yang ingin saya pelajari? Mengapa saya ingin mempelajarinya? Apa yang ingin saya ketahui?
Dengan pertanyan-pertanyan tersebut, kita akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila punya tujuan tertentu. Setelah itu bagi-bagilah tujuan itu menjadi langkah-langkah kecil yang mudah dilakukan. Lalu tentukan tenggat waktu yang realistis untuk setiap langkah, sehingga dapat memprediksi keberhasilan Anda sejak awal.

3. Dapatkan pemandu yang antusias
Apa pun yang ingin Anda pelajari, sesungguhnya banyak orang lain yang telah mempelajarinya. Setelah menetapkan tujuan, temukan orang penuh gairah yang bisa dimintai nasihat. Jika Anda bisa bertukar keterampilan dengannya, itu jauh lebih baik.

4. Mulailah dengan gambaran menyeluruh
Dari sebuah kutipan “Ingatlah puzzle: akan lebih mudah jika Anda melihat gambar keseluruhannya lebih dahulu” (Gordon Dryden, dalam Back to Real “Basics”: program 4 dalam seri televisi Where to Now?). Artinya jika Anda ingin mengetahui sesuatu, carilah ringkasannya. Setelah mendapatkan gambaran besarnya, carilah detailnya. Anda akan tahu posisi detail tersebut dari gambaran besarnya.

5. Bertanyalah!!!
Jangan ragu-ragu bertanya. Jangan pernah takut bertanya kepada orang terbaik yang dapat Anda temui – meskipun Anda belum pernah bertemu sebelumnya, bahkan yang lebih muda sekalipun jika memang ia memiliki ilmunya. Jadikan bertanya itu sebagai suatu kebiasaan .

6. Belajar melalui praktik
Proses belajar akan berlangsung tidak efektif jika memisahkan antara teori dan praktik. Karena belajar yang paling baik adalah dengan mempraktikkannya!

7. Gunakan alat bantu sebagai cantolan memori
Untuk mempermudah mengingat suatu informasi yang baru kita terima dan disimpan dalam memori otak kita, biasakan dengan mengaitkan informasi tersebut dengan sesuatu yang sudah kita ketahui.

8. Ajarilah orang lain
Dari suatu slogan “take and give”, yang artinya dalam proses belajar itu selain kita menerima kita juga harus mampu memberikannya kepada orang lain. Ilmu yang ada pada diri kita tidak cepat hilang jika kita mencoba menyampaikannya / mentransfernya kepada orang lain. Dan ini juga sebagai sarana pengulangan, sejauh mana kepahaman ilmu yang telah kita terima itu.

9. Ikutilah kursus sistem belajar cepat
Dengan mengikuti kursus-kursus belajar cepat yang spesifik akan sangat membantu kita dalam hal proses mempelajari sesuatu.

10. Jadikan proses belajar itu sebagai suatu keasyikan tersendiri
Jangan menjadikan belajar itu suatu beban bagi kita.

Kamis, 08 Januari 2009

Tips n Trick Belajar yang Efektif


Belajar dengan waktu yang lama belum tentu hasilnya memuaskan jika
belajar kita tidak efektif, setelah berjam-jam membolak-balik buku
tapi tetap saja ngga ada yang nyangkut di otak. Itu berarti belajar
kita tidak efektif. Cobalah beberapa tips berikut agar belajar
kamu-kamu bisa lebih efektif :)

Bikin body se-fresh mungkin, dengan gitu membuat pikiran kita juga lebih fresh. Mandi, adalah salah satu caranya.

Cari suasana yang paling nyaman Bisa di taman, di tempat sunyi (asal jangan keterusan ngelonjor, ngelamun jorok or tidur). Biasanya juga memutar musik yang ngebantu kita merasa betah dan comfortable. Bersihin dan rapiin tuh kamar, ini membantu lebih berkonsentrasi.

Susunlah hubungan-hubungan yang terjadi Dari catatan-catatan kecil tersebut, susunlah hubungan antara catatan-catatan tersebut. Buatlah semacam kerangka yang menjelaskan dari awal dan akhir. Ini membantu untuk mengerti apa yang sebenarnya atau memahami pelajaran yang dipelajari, dengan demikian otak kamu terlatih untuk menganalisis sebuah permasalahan dan menemukan bagaimana mengatasinya. Berbeda dengan sekedar menghapal, tanpa tahu apa yang sebenarnya, ini tidak akan berlangsung lama dan sebelum kamu selesai menghapal seluruhnya, hapalan yang pertama sudah lupa lagi. sekali lagi hematlah penggunaan memori kamu, karena memori kamu bukan hardisk. Agak lama memang, tetapi akan lebih menarik dan sekali mengerti tidak mudah untuk lupa karena yang diingat memori kamu adalah hasil pemahaman otak bukan tulisan-tulisan di buku.

Hindari SKS (Sistim Kebut Semalam) Ini akan membuat badan kamu jadi meriang dan sakit. Otak manusia itu punya batas. Kaga bisa dipaksain untuk bekerja terus-menerus dan sekaligus. Kenapa? Karena otak dirancang untuk bekerja efisien, apabila ada pemahaman baru, maka pemahaman yang lama akan dihapus dan diganti pemahaman yang baru. Pemahaman yang kita peroleh sifatnya bertahap yang semakin lama akan semakin bagus. Ini yang disebut kemampuan belajar. Contohnya kita
belajar 10 bab, apabila dipaksaain sepuluh bab dipelajari seluruhnya. Otak kita akan berusaha memasukkan 10 pemahaman. Kalau kaga cukup, jadinya akan kacau, tumpang tindih kaga karuan. Tetapi kalau bertahap, setelah kita baca 2 bab misalnya, pemahaman kita pada bab satu akan diperbaharui dengan pemahaman setelah kita baca bab 1 dan bab 2, demikian seterusnya sehingga setelah 10 bab, otak kita akan menyimpan sebuah pemahaman tentang 10 bab sebagai satu
kesatuan, bukan 10 pemahaman.

Istirahat sejenak. Otak kita butuh istirahat, kalau sudah jenuh, istirahat beberapa saat untuk mengendurkan otot termasuk mata. Setelah itu baru mulai lagi. Dengan begitu engga terasa otak kita
akan bertahan cukup lama untuk belajar.

Buatlah kesimpulan pada setiap akhir kegiatan belajar. Dengan demikian kamu akan mendapatkan inti dari keseluruhan apa yang telah dipelajari.

Belajar Kontinyu Biasakanlah menganggap belajar sebuah kebutuhan, seperti makan, tidur, nge-game dsb. Disamping jadi smart, hal ini akan melatih otak untuk kritis dan cepat memahami hal-hal baru. Jadi engga ada istilah telmi, malu-maluin.